Coment

Free counters!

Senin, 16 Mei 2016

Terkait dengan bidang Teknik Informatika, seluruh industri di Indonesia saat ini sudah membutuhkan teknologi informasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam bisnis proses nya. Kondisi ini membutuhkan banyak profesional TI.
Gambaran lebih rinci pengguna lulusan Teknik Informatika antara lain:
Industri bisnis (manufaktur): Industri ini bergerak dalam bidang pembuatan produk. Misalnya saja industri pembuatan komponen mobil, industri pembuatan makanan ringan, dsb. Industri ini memiliki karaketristik yang umum, karena hampir semua pilar bisnis dijalankan oleh organisasi ini, mulai dari proses Manajemen SDM, Manajamen Logistik, Pemasaran, Accounting maupun Finansial.

Industri dalam domain spesifik: Industri ini memiliki karakteristik yang khas, karena bisnis yang dijalankan bersifat spesifik. Industri dalam kategori ini antara lain industri perbankan, industri keuangan, industri konstruksi, kesehatan, dsb. Proses bisnis yang dijalankan industri ini biasanya berbeda dengan industri yang lainnya dan membutuhkan pengetahuan yang spesifik.
Organisasi pemerintahan: Organisasi pemerintahan saat ini dituntut untuk menjalankan proses pemerintahan secara transparan dan accountable dalam rangka mencapai good governance. Selain itu pemerintah selalu dituntut agar memiliki efisiensi kerja dan mampu mengolah data masyarakat yang besar dan saling terkait. Dengan adanya amanat ini, organisasi pemerintahan juga banyak membutuhkan keahlian lulusan TI untuk dapat menerapkan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Software house: merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan software. Perusahaan dengan tipe ini membutuhkan lulusan TI yang memiliki kemampuan dalam rekayasa perangkat lunak, terutama kemampuan pemrograman komputer.
Perusahaan Jasa, khususnya Konsultan TI: merupakan perusahaan yang memberikan jasa layanan konsultasi ke klien. Lulusan TI dibutuhkan untuk dapat membantu penerapan teknologi informasi terkini kepada klien.
Pendidikan dan Penelitian: merupakan organisasi yang lebih banyak bergerak dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait bidang Teknik Informatika. Perkembangan teknologi informasi yang pesat belum diiringi dengan kemampuan penyerapan teknologi tersebut oleh bangsa Indonesia.




Jenis-jenis pekerjaan di bidang Teknologi Informasi :
1. System analyst
Deskripsi Pekerjaan System analyst
System analyst merancang solusi IT baru untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan produktifitas. Pekerjaannya dapat untuk ekstrenal client atau internal client (seperti departemen dalam organisasi yang sama).
Bekerja secara dekat dengan client, analyst memeriksa model bisnis dan aliran data, mendiskusikan penemuan mereka dengan client, dan merancang solusi IT yang tepat.
Mereka menghasilkan sketsa rancangan dan meminta sistem IT baru, menentukan operasi yang akan dijalankan oleh sistem, dan cara data akan dilihat oleh user, memberikan rancangannya pada client dan setelah disetujui, bekerja secara dekat dengan tim client untuk mengimplementasikan solusi
Aktivitas Kerja System analyst
Kebanyakan system analyst bekerja pada tipe khusus sistem IT, dengan bermacam-macam tipe organisasi.Aktivitas kerja juga bergantung pada ukuran dan sifat dasar dari organisasi, tetapi biasanya meliputi:
  • Berhubungan secara luas dengan eksternal atau internal client
  • Menganalisa sistem (yang sudah ada) client
  • Menerjemahkan keperluan client ke dalam laporan singkat proyek yang sangat khusus
  • Mengenali pilihan untuk solusi potensial dan menilainya untuk kecocokan teknis dan bisnis
  • Membuat solusi logis dan inovatif untuk permasalahan yang kompleks
  • Membuat proposal khusus untuk memodifikasi atau menggantikan sistem
  • Membuat laporan proyek yang memungkinkan
  • Memberikan proposal pada client
  • Bekerja secara dekat dengan developer dan bermacam end user untuk memastikan kompatibilitas teknis dan kepuasan user
  • Memastikan anggaran dipatuhi dan memenuhi deadline
  • Membuat jadwal pengujian untuk keseluruhan sistem
  • Mengawasi implementasi sistem baru
  • Merencanakan implementasi sistem baru
  • Membuat user manual
  • Menyediakan pelatihan untuk user dari sistem baru
  • Tetap up to date dengan perkembangan sektor teknis dan industri
Kemampuan System analyst
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kemampuan untuk belajar dengan cepat
  • Pendekatan logis dalam pemecahan masalah
  • Menyelidiki dan memiliki rasa ingin tahu
  • Kemampuan presentasi
  • Kemampuan interpersonal dan client-handling yang bagus
  • Business awareness
  • Kemampuan yang baik sekali dalam komunikasi lisan dan tulisan
  • Kemampuan dalam perencanaan dan negosiasi
  • Inistiatif dan kepercayaan diri
  • Ketertarikan bagaimana proses organisasional bekerja
2. Software engineer
Deskripsi Pekerjaan Software engineer
Software engineer meneliti, merancang, dan men-develop sistem software untuk memenuhi keperluan client. Setelah sistem sudah secara penuh dirancang software engineer lalu diuji, debug, dan memelihara sistem.
Mereka perlu memiliki pengetahuan berbagai macam bahasa pemrograman komputer dan aplikasi, ini karena luasnya bidang kerja yang dapat terlibat didalamnya.
Software engineer kadangkali merupakan computer programmer atau software developer. Bergantung pada tipe organisasi, software engineer dapat menjadi spesialis dalam sistem atau aplikasi. Software engineering merupakan salah satu profesi IT yang paling popular.
Aktivitas Kerja Software engineer
Aktivitas yang dilakukan oleh software engineer meliputi:
  • Researching, perancangan, dan pembuatan software baru
  • Menguji program baru dan mencari kesalahan
  • Men-develop program yang sudah ada dengan menganalisa dan mengenali area untuk modifikasi
  • Memasang produk software yang sudah ada dan mengambil incompatible platform untuk bekerja bersama
  • Memeriksa teknologi baru
  • Membuat spesifikasi teknis dan perencanaan pengujian
  • Bekerja dengan bahasa coding komputer
  • Membuat dokumentasi operasional dengan technical author
  • Memelihara sistem dengan memonitoring dan memperbaiki kerusakan software
  • Bekerja secara dekat dengan staff lain, seperti manajer proyek, graphic artists, system analyst, dan sales dan marketing professional
  • Berkonsultasi dengan client/kolega berkaitan dengan pemeliharaan dan performance dari sistem software dan bertanya untuk memperoleh informasi, menjelaskan detail dan mengimplementasikan informasi
  • Secara konstan meng-update pengetahuan teknis dan kemampuan dengan menghadiri in-house dan/atau kursus eksternal, membaca manual dan mengakses aplikasi baru
  • Problem solving dan berpikir secara menyamping sebagai bagian dari tim, atau secara individual, untuk memenuhi kebutuhan dari proyek
Kemampuan Software engineer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Pengetahuan tentang berbagai macam aplikasi
  • Antusiasme dan pengetahuan dari project lifecycle
  • Kemampuan analytical and problem-solving
  • Memperhatikan detail
  • Pikiran yang logis
  • Numeracy
  • Pengetahuan tentang sektor yang akan Anda kerjakan
  • Kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik
  • Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan client, kolega, dan manajemen senior
  • Kemampuan untuk belajar skill dan teknologi terbaru dengan cepat
  • Motivasi karir dan kemauan untuk melanjutkan lebih jauh pengetahuan dan kemampuan
  • Awareness pada isu terkini yang mempengaruhi industri dan teknologi
3. Network Engineer
Deskripsi Pekerjaan Network engineer
Network engineer bertanggungjawab untuk memasang dan mendukung komunikasi jaringan komputer dalam organisasi atau antar organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan operasi yang lancar dari jaringan komunikasi untuk menyediakan performance yang maksimum dan ketersediaan untuk user (staff, client, customer, supplier, dan lain-lain).
Network engineer bekerja secara internal sebagai bagian dari tim pendukung IT di organisasi atau secara eksternal sebagai bagian dari perusahaan konsultansi networking dengan beberapa client.
Aktivitas Kerja Network engineer
Pekerjaan ini terpengaruh oleh ukuran dan tipe dari organisasi yang mempekerjakannya. Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
  • Memasang, mendukung, memelihara server hardware dan infrastruktur software baru
  • Mengatur e-mail, anti spam, dan virus protection
  • Melakukan setting user account, izin dan password
  • Memonitor penggunaan jaringan
  • Memastikan cost-effective dan efisiensi penggunaan server
  • Mengusulkan dan menyediakan solusi IT untuk masalah bisnis dan manajemen
  • Memastikan semua peralatan IT memenuhi standar industri
  • Menganalisa dan menyelesaikan kesalahan, mulai dari major system crash sampai kelupaan password
  • Mengerjakan rutin preventative measures dan mengimplementasikan dan memonitor keamanan jaringan, jika jaringan terkoneksi ke internet
  • Menyediakan pelatihan dan dukungan teknis untuk user dengan bermacam tingkat pengetahuan IT dan kompetensi
  • Mengawasi staff lain, seperti help desk technician
  • Bekerja dekat dengan departemen/organisasi lain dan berkolaborasi dengan staff IT lain
  • Merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan IT untuk masa mendatang dan menjalankan kerja proyek
  • Mengelola website dan memelihara jaringan internal
  • Memonitor penggunaan web oleh para pekerja
Kemampuan Network engineer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Pengetahuan yang up to date dan memahami kebutuhan bisnis dan industri
  • Kemampuan komunikasi yang baik sekali
  • Mampu untuk menerima bermacam tugas dan memperhatikan detail
  • Kemampuan analytical dan problem-solving
  • Kemampuan teamwork dan mampu untuk merasa nyaman bekerja dengan tim, client dan grup staff yang berbeda antar organisasi
  • Kemampuan organisasional
4. Application Developer
Deskripsi Pekerjaan Application developer
Application developer menerjemahkan kebutuhan software ke dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Kebanyakan akan mengkhususkan pada lingkungan development tertentu seperti computer games atau e-commerce, dan akan memiliki pengetahuan yang dalam pada beberapa bahasa komputer yang bersangkut-paut. Peranannya meliputi menulis spesifikasi dan merancang, membangun, menguji, mengimplementasikan dan terkadang yang membantu aplikasi seperti bahasa komputer dan development tool.
Application developer bekerja dalam range yang luas pada sektor bisnis seperti sektor publik, biasanya menjadi bagian dari tim dengan IT professional lainnya seperti system/busineess analyst dan technical author. Mereka bekerja pada produk umum yang dapat dibeli atau untuk client individual menyediakan bespoke solutions.
Aktivitas Kerja Application developer
Fungsi dasar dari application developer adalah untuk mempergunakan pengetahuan teknik pemrograman dan sistem komputer untuk membuat program komputer untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan sesuai dengan persetujuan dengan client.
Aktivitas yang dilakukan oleh application developer meliputi:
  • Membuat spesifikasi program secara detail melalui diskusi dengan client
  • Menjelaskan secara tepat apa tindakan (aksi) program yang diinginkan
  • Menguraikan spesifikasi program ke dalam elemen-elemen sederhana dan menerjemahkan logikanya ke dalam bahasa pemrograman
  • Memikirkan solusi yang mungkin untuk menprediksi masalah, mengevaluasi pilihan lain
  • Bekerja sebagai bagian dari tim, dimana mengadakan proyek khusus, untuk membuat bagian tertentu dari program
  • Mengkombinasikan semua elemen dari rancangan program dan mengujinya
  • Menguji sample data-set untuk memeriksa keluaran dari program sesuai dengan yang diinginkan
  • Bereaksi terhadap masalah dan memperbaiki program seseuai kebutuhan
  • Memasang program dan mengadakan pengujian akhir
  • Mempelajari computer printout selama berlangsungnya pengujian
  • Mengevaluasi keefektifan program
  • Meningkatkan efisiensi operasi program dan menyesuaikan kebutuhan baru seperlunya
  • Mengadakan user acceptance testing untuk memastikan program mudah digunakan, cepat, dan akurat
  • Membuat ulang langkah yang diambil oleh user untuk menemukan sumber masalah
  • Membuat dokumentasi secara detail atas operasi dari program oleh user dan operator komputer
  • Mengkonsultasikan manual, laporan periodik dan teknis untuk mempelajari cara baru untuk men-develop program dan memelihara yang sudah ada
Kemampuan Application developer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kemampuan teknis yang kuat dalam pemrograman, perancangan, metodologi system development dan pengujian, khususnya pada industri game
  • Kemampuan komunikasi yang baik
  • Kemampuan dalam manajemen proyek
  • Kemampuan problem-solving
  • Perhatian pada detail
  • Keuletan dan kesabaran
  • Kemampuan teamwork
  • Pemahaman proses bisnis dan batasannya
5. Manager Sistem Informasi
Deskripsi Pekerjaan Manajer Sistem Informasi
Manajer sistem informasi bertanggungjawab pada sistem komputer dalam perusahaan, mengawasi pemasangan, memastikan sistem backup berjalan dengan efektif, membeli hardware dan software, menyediakan infrastruktur teknologi ICT untuk organisasi, dan berkontribusi dalam kebijakan organisasi mengenai standar kualitas dan perencanaan strategi.
Manajer sistem informasi bekerja pada semua ukuran orgranisasi dalam industri dan sektor pelayanan, biasanya dengan staff dari teknisi, programmer, dan hardware melapor pada manajer.
Aktivitas Kerja Manajer Sistem Informasi
Manajer sistem informasi bertanggungjawab untuk implementasi teknologi dalam suatu organisasi dan mengatur kerja dari system/business analyst, computer programmer, support specialist, dan pekerja lainnya yang berhubungan dengan komputer. Pemegang jabatan biasanya pekerja yang berpengalaman dengan keahlian teknis dan juga memahami prinsip bisnis dan manajemen. Kewajiban dalam peranan pada akhirnya bergantung pada organisasi yang mempekerjakannya dan kompleksitas dari sistem informasi.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
  • Mengevaluasi kebutuhan user dan fungsionalitas sistem dan memastikan fasilitas ICT memenuhi kebutuhan
  • Merencanakan, men-develop dan mengimplementasikan keuangan ICT, memperoleh harga yang kompetitif apabila cocok, untuk memastikan keefektifan biaya
  • Penjadwalan upgrade dan backup keamanan dari sistem hardware dan software
  • Mencari kembali dan memasang sistem baru
  • Memastikan running yang lancar dari semua sistem ICT seperti software anti-virus, layanan print dan e-mail.
  • Memastikan lisensi software
  • Menyediakan akses aman ke jaringan untuk remote user
  • Memastikan keamanan data dari serangan internal dan eksternal
  • Menyediakan user dengan support dan nasehat yang tepat
  • Mengatur situasi krisis, dimana melibatkan masalah teknis yang kompleks dari hardware atau software
  • Melakukan mentoring dan pelatihan pada staff pendukung ICT
  • Tetap up to date dengan teknologi terbaru
Kemampuan Manajer Sistem Informasi
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kepemimpinan
  • Kemampuan untuk bekerja dengan orang pada semua tingkat dalam organisasi
  • Kemampuan untuk berkontribusi dan mengimplementasikan strategi organisasional
6. Konsultan IT
Deskripsi Pekerjaan Konsultan IT
Konsultan IT bekerja secara partnership dengan client, menganjurkan mereka bagaimana untuk menggunakan teknologi informasi agar memenuhi sasaran bisnis atau menyelesaikan suatu masalah. Konsultan bekerja untuk memperbaiki struktur dan efisiensi dan sistem IT organisasi.
Konsultan IT dapat terlibat dalam bermacam aktivitas seperti marketing, manajemen proyek, customer relationship management (CRM) dan system development.
Mereka juga bertanggungjawab untuk pelatihan user dan feedback. Pada banyak perusahaan, tugas tersebut dilakukan oleh IT project team. Konsultan IT makin terlibat dalam penjualan dan pengembangan bisnis.
Aktivitas Kerja Konsultan IT
Tugas khusus yang dilakukan oleh konsultan IT meliputi:
  • Bertemu dengan client untuk menentukan keperluan
  • Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
  • Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya
  • Menjelaskan spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya
  • Bepergian ke tempat customer
  • Berhubungan dengan staff pada semua tingkat dari organisasi client
  • Menetapkan software, hardware dan kebutuhan jaringan
  • Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT
  • Men-develop solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
  • Memberikan solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
  • Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen
  • Membeli sistem jika cocok
  • Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
  • Menyiapkan dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
  • Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
  • Mengenali potential client dan membangun dan memelihara hubungan
Kemampuan Konsultan IT
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Kemampun untuk memimpin
  • Kemampuan komunikasi dan interpersonal
  • Kemampuan teamwork
  • Pendekatan logis untuk problem solving/analytical skills
  • Kemampuan untuk cepat belajar
  • Kepercayaan ketika membuat keputusan
  • Kemampuan presentasi
  • Kemampuan customer service yang baik
  • Kemampuan organisasional yang baik untuk mengatur heavy workload
  • Kemampuan untuk berkomunikasi informasi teknis pada client non-IT dan kolega
  • Fleksibilitas dan adaptabilitas
  • Kemampuan manajemen waktu
7. IT Trainer
Deskripsi Pekerjaan IT Trainer
IT Trainer umumnya merancang dan memberikan kursus dalam information and communications technology (ICT) seperti aplikasi dekstop dan software khusus perusahaan. Mereka juga menyediakan pelatihan dalam area yang lebih teknis untuk software engineer, teknisi, perancang website, dan programmer. IT Trainer bekerja pada perguruan tinggi, perusahaan pelatihan, dan dalam departemen pelatihan dari suatu perusahaan besar dan organisasi sektor publik. Banyak IT Trainer merupakan self-employed.
Aktivitas Kerja IT Trainer
Pelatihan umumnya jatuh pada dua kategori, yaitu aplikasi software desktop (pengolah kata, database, spreadsheet, internet dan e-mail) dan area teknis seperti programming, web design, networking dan pemeliharaan PC.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
  • Merancang materi kursus dan dokumen lain seperti handout, manual, dan latihan
  • Mengatur dan memasarkan kursus untuk memenuhi kebutuhan dari pelajar dan permintaan bisnis
  • Menyiapkan lingkungan pelatihan dan sumber daya seperti men-setting peralatan IT
  • Menyampaikan program pelatihan pada client baik itu dalam setting group classroom atau online melalui e-learning atau Virtual Learning Environment (VLE) atau one-to-one basis.
  • Mendukung dan melatih pelajar menggunakan VLE atau paket self-learning
  • Mengevaluasi keefektifan dari pelatihan dan course outcorner
  • Berhubungan dengan penyedia kursus eksternal, employer, client, memeriksa badan dan perusahaan software, dan lain-lain
  • Menerima tanggung jawab untuk pemeliharaan hardware dan software yang digunakan untuk pelatihan dan menganjurkan perbaikan dan upgrade
  • Tetap up to date dengan sistem yang bersangkutan, software dan teknologi pelatihan online
  • Berurusan dengan administrative record
Kemampuan IT Trainer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Pengetahuan yang up to date dari aplikasi dan sistem IT.
  • Kemampuan lisan dan tulis yang baik
  • Kemampuan organisasional, perencanaan, pelatihan dan presentasi yang baik
  • Kesabaran dan kepercayaan
  • Self-motivation dan mampu untuk memotivasi orang lain
  • Kemauan untuk belajar

Kamis, 07 Januari 2016

Makalah grid computing lengkap



MAKALAH GRID COMPUTING
Konsep Dasar Grid Computing dan Cloud Computing
Description: G:\LOGO STMIK.jpg

Disusun oleh :

NAMA                                        : RIAN
NIM                                             : 14081043
JURUSAN                                  :TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PEKANBARU-RIAU
Alamat Jl. Mustafa Sari No. 5 Pekanbaru Riau Indonesia
Kota Pekanbaru
Email stmik.hangtuah@gmail.com
Website www.stmikhtp.ac.id





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia  yang  dilimpahkan  sehingga  dapat  menyelesaikan  Tugas makalah ini. Adapun   Tugas ini   dibuat   untuk   memenuhi   syarat absensi untuk menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Grid Computing di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Hantuah Pekanbaru, yang penulis beri judul “ Konsep Dasar Grid Computing dan Cloud Computing”.
Tugas makalah ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa yaitu ayah dan bunda tercinta.Semoga do’a dan perjuangan ayah dan bunda berbuah keberhasilan bagi ananda kelak.Selama  masa  perkuliahan  sampai  masa  penyelesaian  tugas  makalah ini.
Pada   kesempatan   ini   penulis   ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
a)      Ibu,   bapak,   dan   adikku   yang   selalu   memberikan   dukungannya   dan mendoakan saya selama kuliah ini di STMIK HANGTUAH,Pekanbaru.
b)      Bp.Muhardi,S.kom,M.kom yang   selama   ini   telah   memberikan ilmunya selama perkuliahan tentang Komunikasi Data.
c)      Teman – teman mahasiswa/i Teknik Informatika, khususnya teman seperjuangan.
Dalam penulisan makalah ini kami juga merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki . Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat dengan sungguh-sungguh, semoga isi dari makalah ini memberi manfaat untuk pembaca.


Pekanbaru,25 april 2015

RIAN
Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................       i
Daftar Isi.............................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................       1
1.1.   Latar Belakang.......................................................................................       1
1.2.   Rumusan Masalah...................................................................................       1
1.3.   Tujuan Penulisan.....................................................................................       2
1.4.   Metode Penulisan...................................................................................       2
BAB II GRID COMPUTING..........................................................................       3
2.1.   Definisi Grid Computing........................................................................       3
2.2.   Karakteristik Sistem...............................................................................       3
2.3.   Konsep Dan Prinsip Kerja Grid Computing...........................................       4
2.4.   Jenis-Jenis Grid Computing....................................................................       6
2.5.   Cara Kerja Grid Computing...................................................................       7
2.6.   Kelebihan Dan Kekurangan Grid Computing........................................       8
2.7.   Contoh Grid Computing........................................................................       9
BAB III CLOUD COMPUTING.....................................................................       10
3.1.   definisi Cloud Computing......................................................................       10
3.2.   Karakteristik Cloud................................................................................       11
3.3.   Konsep Dan Prinsip Kerja Cloud Computing........................................       15
3.4.   Kelebihan Dan Kekurangan Cloud Computing.....................................       17
3.5.   Komponen Cloud Computing................................................................       18
3.6.   Prinsip Kerja Distributet Computing......................................................       19
3.7.   Perbedanan Grid Computing Dan Cloud Computing.........................       20
BAB IV PENUTUP...........................................................................................       21
4.1.   Kesimpulan.............................................................................................       21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................       22







BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakng

Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore, meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer dengan kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan habis-habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien.
Cloud computing dan grid computing adalah dua buah kata yang bagi sebagian orang mungkin sudah biasa dan sebagiannya lagi mungkin masih membingungkan, karena komputasi awan dan komputasi grid melibatkan infrastruktur jaringan komputer besar. Komputasi awan dan grid adalah sebuah konsep baru dibandingkan dengan solusi sebuah komputasi yang besar pada sebuah organisasi atau perusahaan. Kedua konsep ini telah dikembangkan untuk tujuan komputasi terdistribusi (distributed computing), yaitu sebuah komputasi dari elemen-elemen dan juga cakupan area yang luas.

1.2.   Rumusan Masalah
Ø  Apakah Konsep komputer terdistribusi akan akan banayak dimanfaatkan Client?
Ø  Apakah yang membedakan antara grid computing dan cloud computing?
Ø  Bagaimana cara kerja dari grid computing dan cloud computing ini ?
Ø  Apa saja kelebihan dan kekurangan dari grid computing dan cloud computing?.
Ø  Membagi  proses  komputasi  dan  proses  data  dalam  lingkungan komputasi yang saling terkoneksi.

1.3.   Tujuan Penulisan
Ø  Untuk mengetahui system-sistem yang di terapkan pada grid computing dan cloud computing?
Ø  Untuk Mengetahui bagaimana sebenarnaya kinerja dari grid computing dan cloud computing?
Ø  Untuk mengimplentasikan Grid dan Cloud Computing
1.4.            Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan dalam tugas makalah ini adalah :
        i.            Proses searching.
Mencari konsep yang sudah ada dan dikembangkan dengan kajian-kajian para ahli.
      ii.            Studi Literatur
Berupa   studi   kepustakaan   dan   kajian   dari   buku-buku   teks pendukung.
    iii.            Implementasi
Melakukan implementasi aplikasi berdasarkan studi literatur, studi diskusi, dan disertai dengan pengujian dan analisa


BAB II
GRID COMPUTING

2.1.   Definisi grid computing
Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual. Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu  mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid.
Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
2.2.   Karakteristik Sistem
Ian Foster dalam jurnalnya tentang "What is grid?" menjelaskan ada 3 karakteristik atau ciri utama dari suatu sistem grid, yaitu : 
1.      Tidak ada kontrol terhadap resource yang controlized 
2.      Memiliki kesamaan standar protokol, misal TCP/IP 
3.      Memberikan layanan yang canggih (non trivial QoS) .
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high through put computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
2.3.   Konsep dan Prinsip kerja grid computing
Description: http://srv1.portal.p-cd.net/850p/legacy/review/967264ef88dca7d6ba55932869715bb6711e140d9a1d2997c984ebd3a3779819.jpg
Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur gridcomputing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut.
Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui.
 Dalam menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang fleksibel.







2.3.1.  Konsep Grid Computing
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
ð  Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
ð  Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
ð  Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
ð  Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet).
ð  Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
a)      Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.
b)     Sumberdaya Aplikasi
Sumberdaya Aplikasi adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas.
Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
c)      Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data biasa berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file local.



2.3.2.                  Prinsip Kerja Grid Computing 
Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.
a)      Virtualisasi 
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
b)     Provisioning 
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
2.4.    Jenis-jenis Grid Computing
Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
1)      Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut.
Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.





2)      RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien.
Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3)      MDS (Monitoring and Discovery Service) 
Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.
4)      GSI (Grid Security Infrastructure) 
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi. 
2.5.   Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1)      Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2)      Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar.

3)                  Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Kemudian hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai keberadaan dari elemen-elemen dari grid computing, elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid computing. Elemen grid computing adalah berikut :
ð  Hardware
ð  Software
ð  Brainware

2.6.   Kelebihan Dan Kekurangan Grid Computing
2.6.1.     Kelebihan
a)      Grid computing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
b)      Grid computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun operating cost–nya.
2.6.2.      Kekurangan
a)      Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi masyarakat luas.
b)      Masih sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing. Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.










2.7.   CONTOH GRID COMPUTING
a)      Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.
b)      Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
c)      Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
d)     Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang disponsori oleh pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
e)      E-Learning
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
f)       Visualization
Komputasi grid digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
g)      Microprocessor design
Komputasi grid membantu untuk mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan design center untuk membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada diMicroprocessor Design Group at IBM Austin.








BAB III
CLOUD COMPUTING

3.1.   Definisi  Cloud Computing


Cloud Computing adalah suatu model  penyediaan sumber daya komputasi atau teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) yang memungkinkan pelanggan dapat "menyewa dan menggunakan sumber daya sesuai kebutuhannya (on-demand) berbasis internet (NIST).Istilah cloud mengacu pada ilustrasi Internet pada kebanyakan buku teks book bidang IT yang menggambarkan remote environment dan penyembunyian kompleksitas.
Tujuan dari penyembunyian kekompleksan adalah untuk memudahkan pemberian layanan terhadap jaringan resource komputer yang dapat dipesan, dilepas dan dikonfigurasi dengan mudah dan cepat serta untuk meminimumkan intervensi pengelola ISP. Dengan adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun organisasi IT dalam memandang investasi teknologi komunikasi informasi.
"Investasi untuk modal kapital berubah menjadi biaya operasional dengan besaran yang lebih efisien akibat adanya cloud computing,dan Ini membuat para pengguna (user) bebas berkreasi dan tidak perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage, sampai ke aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual.


3.2.   Karakteristik Cloud Computing



Cloud computing adalah penggabungan antara pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Namun menurut kutipan IEEE (2008) Internet Computing (Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi.secara permanen tersimpan pada server di  internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain).
Lima kriteria dari  karakteristik esensial  yang ada pada cloud computing yaitu:

1)      On-demand self-service

Pengguna   dapat   mengakses   kedalam   website   atau   webservice   untuk memperoleh sumber daya komputasi tambahan sesuai dengan permintaan yang dapat dilakukan dimana saja tanpa harus meminta atau berhadapan langsung dengan penyedia sumber daya.
2)      Broad network access
Karena cloud computing berbasis web, kita dapat mengakses layanan cloud computing dari semua perangkat yang terhubung ke internet.




3)      Resource pooling
Pada cloud computing pengguna diberikan hak akses untuk menggunakan sumber daya komputasi yang saling berbagi dengan pengguna lainnya. Sumber daya komputasi ini juga dapat dialokasikan secara dinamis dan dapat diakses dimana saja.
4)      Rapid elasticity
Cloud computing memungkinkan pembagian sumber daya kepada pengguna secara cepat dan elastis agar pengguna dapat menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.
5)      Measured service
Cloud computing menyediakan layanan monitoring dan recording otomatis dari sumber daya yang digunakan, dan memungkinkan pengguna untuk mengukur biaya yang dikeluarkan dari sumber daya yang digunakan.
Cloud computing dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a)      Public cloud Sesuai dengan namanya, public cloud adalah penerapan cloud computing untuk umum (publik).


Gambar  Topologi Public Cloud



b)      Private cloud Bertolak belakang dengan public cloud yang digunakan untuk umum, private cloud digunakan secara pribadi (private) oleh perusahaan atau pengguna tertentu.

Gambar    Private Cloud
c)      Hybrid cloud adalah penggabungan pemanfaatan public cloud dan private cloud oleh pengguna. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat menempatkan email mereka di public cloud sekaligus di private cloud.

Gambar        Hybrid cloud





d)     Community Cloud
Merupakan layanan cloud computing yang dibangun secara ekslusif untuk komunitas tertentu yang konsumennya berasal dari pribadi atau perusahaan yang memiliki pandangan yang sama dalam beberapa hal seperti tujuan, keamanan dan kebutuhan. Konsep dari community cloud sama dengan private cloud dimana hanya pengguna yang telah diregistrasikan dalam cloud ini yang dapat mengkasesnya.


Gambar      Community Cloud





3.3.   Konsep dan Prinsip kerja cloud computing
konsep dasar dalam Cloud computing, yaitu :
1)      Infrastructure as a Service (IaaS)
Merupakan konsep dasar yang pertama kali muncul, implementasi IaaS ini banyak  dilakukan  pada penggunaan  atau  penyewaan  jaringan  untuk  akses Internet, layanan Disaster Recovery Center dan lain-lain.

2)      Platform as a Service (PaaS)

Konsep dasar dari PaaS ini tidak jauh berbeda dengan IaaS. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaannya saja, PaaS digunakan pada operating system dan infrastruktur pendukungnya. Contohnya adalah layanan dari situs force.com serta layanan dari para vendor server.




3)      Software as a Service (SaaS)

Merupakan konsep dasar cloud computing yang paling tebaru dan lebih unggul dari konsep dasar pendahulunya (IaaS dan PaaS), karena didukung dengan software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Contoh realnya adalah salesforce.Com, Service-Now.Com, Google Apps dan lain-lain.
Secara universal cloud computing memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan ketiga teknologi pendahulunya, yaitu :
a)      Grid  Computing  merupakan  metode  komputasi  dimana  sebuah  komputer raksasa virtual yang terdiri dari beberapa komputer yang bekerja secara bersamaan melakukan komputasi. Contohnya ada pada jaringan peer-to-peer atau SETI@home.
b)      Utility Computing merupakan konsep komputasi dimana para client hanya membayar apa yang mereka pakai. Contohnya seperti sistem penggunaan listrik dari PLN.
c)      Autonomic Computing : konsep dimana komputer beserta perangkat komputasinya memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri atau yang lebih dikenal dengan sebutan self-management. Contohnya ada pada penggunaan harddisk server yang akan penuh dengan data.






3.4.   Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing

Sistem cloud computing masih banyak memiliki kendala dan masalah dalam hal perancangan dan implementasi. Berikut sedikit ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan cloud computing.
3.4.1.      Kelebihan dari cloud computing

a)      Menghemat biaya dan lebih efisien dikarenakan menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah perusahaan.
b)      Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
c)      Meningkatkan performa dari komputer.
d)     Dapat   mengakses   informasi   dimanapun   mereka   berada   asalkan   masih terhubung pada internet.
e)      Maintenance mudah dilakukan.
f)       Mudah untuk dikembangkan.
g)      Media penyimpanan yang dinamis.
h)      Tidak perlu mengadakan training untuk pegawai dalam menggunakan aplikasi cloud computing tersebut.
3.4.2.      Kekurangan dari cloud computing
a)      Cloud computing membutuhkan koneksi internet secara konstan.
b)      Membutuhkan koneksi internet yang cepat dibandingkan koneksi dial-up.
c)      Data  yang disimpan pada  cloud  computing tidak  sepenuhnya aman  karena mungkin saja seseorang yang tidak sah dapat mengakses data pengguna.
d)     Bila terjadi kerusakan atau hilang data pada cloud computing, maka semua data pengguna yang tersimpan pada cloud juga akan hilang

3.5.   Komponen Cloud Komputing
Enam (6) komponen penting dari Cloud Computing, yaitu : Cloud Clients, Cloud Services, Cloud Application, Cloud Platform, Cloud Storage, dan Cloud Infrastructure. Keunggulan yang dimiliki oleh cloud computing yaitu : harganya yang murah, ramah lingkungan, dan lain-lain.
Karena keunggulannya ini cloud computing banyak digunakan sebagai konsep dasar oleh teknologi-teknologi masa kini, seperti VBLOCK INFRASTRUCTURE  PACKAGE,   IBM  VMCONTROL,   dan  WINDOWS  AZURE. Namun dibalik keunggulannya ini ada kendala-kendala yang sering terjadi pada Cloud computing adalah service level, privacy, Compliance, data ownership, data mobility.
3.6.   Prinsip Kerja Distributed Computing







Perbedanan Grid computing dan Cloud Computing
(Best Practice : EGEE Grid vs Amazon Cloud)



















BAB IV
PENUTUP

4.1.   Kesimpulan

Cloud computing dan grid computing adalah dua buah kata yang bagi sebagian orang mungkin sudah biasa dan sebagiannya lagi mungkin masih membingungkan, karena komputasi awan dan komputasi grid melibatkan infrastruktur jaringan komputer besar. Komputasi awan dan grid adalah sebuah konsep baru dibandingkan dengan solusi sebuah komputasi yang besar pada sebuah organisasi atau perusahaan.
 Kedua konsep ini telah dikembangkan untuk tujuan komputasi terdistribusi (distributed computing), yaitu sebuah komputasi dari elemen-elemen dan juga cakupan area yang luas.Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat.
Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Pengantar Cloud dan grid Computing ini diharapkan bisa memberikan gambaran awal bagi Anda yang belum memahami mengenai Cloud dan grid Computing. Setelah Anda paham mengenai karakteristik, jenis layanan, dan deployment model dari cloud dan grid computing ini, Anda bisa mulai untuk mendalami sesuai dengan ketertarikan masing-masing.







DAFTAR PUSTAKA


~        Ian  Foster  dan  C.  Kesselman,  2004. The  Grid  : Blueprint for a Future Computing Infrastructure. Morgan           Kaufmann Publishers
~        MANUEL C. PEITSCH, “Grid Computing in Drug Discovery”, Proceedings of the Sixth IEEE International Symposium on Cluster Computing and the Grid, May 2006.
~        Joshy Joseph and Craig Fellenstein, 2003. Grid Computing. Prentice Hall.
~        http://www.google.com/Konsep dan struktur Grid Computing
~        http://www.google.com/Konsep dan struktur cloudComputing