MAKALAH
GRID
COMPUTING
Konsep
Dasar Grid Computing dan Cloud Computing
Disusun oleh :
NAMA : RIAN
NIM :
14081043
JURUSAN :TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PEKANBARU-RIAU
Alamat Jl. Mustafa Sari
No. 5 Pekanbaru Riau Indonesia
Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas
rahmat dan karunia yang
dilimpahkan sehingga dapat menyelesaikan Tugas makalah ini. Adapun Tugas ini
dibuat untuk memenuhi
syarat absensi untuk menghadapi
Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah Grid Computing di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Hantuah Pekanbaru, yang penulis beri judul “ Konsep Dasar Grid Computing dan
Cloud Computing”.
Tugas makalah ini penulis
persembahkan kepada yang teristimewa yaitu ayah
dan bunda tercinta.Semoga do’a dan perjuangan ayah dan bunda berbuah keberhasilan
bagi ananda kelak.Selama masa
perkuliahan
sampai masa
penyelesaian
tugas
makalah ini.
Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
a)
Ibu, bapak,
dan adikku yang selalu memberikan
dukungannya dan mendoakan saya selama kuliah ini di STMIK
HANGTUAH,Pekanbaru.
b)
Bp.Muhardi,S.kom,M.kom yang
selama ini telah memberikan ilmunya selama
perkuliahan tentang Komunikasi Data.
c)
Teman – teman mahasiswa/i Teknik Informatika, khususnya
teman seperjuangan.
Dalam penulisan makalah ini kami juga merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki . Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat dengan sungguh-sungguh,
semoga isi dari makalah ini memberi manfaat untuk pembaca.
Pekanbaru,25
april 2015
RIAN
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar
Belakang....................................................................................... 1
1.2. Rumusan
Masalah................................................................................... 1
1.3. Tujuan
Penulisan..................................................................................... 2
1.4. Metode
Penulisan................................................................................... 2
BAB II GRID COMPUTING.......................................................................... 3
2.1. Definisi
Grid Computing........................................................................ 3
2.2. Karakteristik
Sistem............................................................................... 3
2.3. Konsep
Dan Prinsip Kerja Grid Computing........................................... 4
2.4. Jenis-Jenis
Grid Computing.................................................................... 6
2.5. Cara
Kerja Grid Computing................................................................... 7
2.6. Kelebihan
Dan Kekurangan Grid Computing........................................ 8
2.7. Contoh
Grid Computing........................................................................ 9
BAB III
CLOUD COMPUTING..................................................................... 10
3.1.
definisi Cloud Computing...................................................................... 10
3.2.
Karakteristik Cloud................................................................................ 11
3.3.
Konsep Dan Prinsip Kerja Cloud Computing........................................ 15
3.4.
Kelebihan Dan Kekurangan Cloud Computing..................................... 17
3.5.
Komponen Cloud Computing................................................................ 18
3.6.
Prinsip Kerja Distributet Computing...................................................... 19
3.7. Perbedanan Grid Computing Dan Cloud Computing......................... 20
BAB IV
PENUTUP........................................................................................... 21
4.1. Kesimpulan............................................................................................. 21
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakng
Perkembangan kecepatan prosesor berkembang
sesuai dengan Hukum Moore, meskipun demikian bandwith jaringan komputer
berkembang jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka
peluang untuk menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi
yang terpisah. Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi
ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain
administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi
komputer di negara-negara maju, membuat para penelitinya semakin haus akan
tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang mereka
hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer dengan kapasitas yang sangat
tinggi , apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha
memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua komputer yg
dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan
habis-habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk
memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien.
Cloud computing dan grid
computing adalah dua buah kata yang bagi sebagian orang mungkin sudah
biasa dan sebagiannya lagi mungkin masih membingungkan, karena komputasi awan
dan komputasi grid melibatkan infrastruktur jaringan komputer besar. Komputasi
awan dan grid adalah sebuah konsep baru dibandingkan dengan solusi sebuah
komputasi yang besar pada sebuah organisasi atau perusahaan. Kedua konsep ini
telah dikembangkan untuk tujuan komputasi terdistribusi (distributed
computing), yaitu sebuah komputasi dari elemen-elemen dan juga cakupan area
yang luas.
1.2.
Rumusan Masalah
Ø
Apakah Konsep komputer terdistribusi akan akan banayak dimanfaatkan
Client?
Ø
Apakah yang membedakan antara grid computing dan
cloud computing?
Ø
Bagaimana cara kerja dari grid computing dan
cloud computing ini ?
Ø
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari grid
computing dan cloud computing?.
Ø
Membagi
proses
komputasi dan proses data dalam
lingkungan
komputasi yang saling terkoneksi.
1.3.
Tujuan Penulisan
Ø
Untuk mengetahui system-sistem yang di terapkan
pada grid computing dan cloud computing?
Ø
Untuk Mengetahui bagaimana sebenarnaya kinerja
dari grid computing dan cloud computing?
Ø
Untuk mengimplentasikan
Grid dan Cloud Computing
1.4.
Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan dalam tugas makalah ini adalah
:
i.
Proses searching.
Mencari konsep yang sudah
ada dan dikembangkan dengan kajian-kajian para ahli.
ii.
Studi Literatur
Berupa studi
kepustakaan dan
kajian
dari
buku-buku teks pendukung.
iii.
Implementasi
Melakukan implementasi aplikasi
berdasarkan studi
literatur, studi diskusi, dan
disertai dengan pengujian dan analisa
BAB II
GRID
COMPUTING
2.1.
Definisi
grid computing
Grid
computing
merupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya
(resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan
kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual.
Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu
mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem
storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user
yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat
alami dinamis artinya Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara
menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi
penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada
masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan
menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul
penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber
daya komputasi grid.
Dengan ini berarti pengguna pada
suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar
institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya
suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul
penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
2.2. Karakteristik Sistem
Ian Foster dalam jurnalnya tentang "What
is grid?" menjelaskan ada 3 karakteristik atau ciri utama dari suatu
sistem grid, yaitu :
1. Tidak ada kontrol terhadap resource
yang controlized
2. Memiliki kesamaan standar protokol,
misal TCP/IP
3. Memberikan layanan yang canggih (non
trivial QoS) .
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara
lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid
sendiri adalah untuk melakukan high through put computing dibidang penelitian,
ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
2.3. Konsep dan Prinsip kerja grid
computing
Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh
sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara
bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur
gridcomputing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan
mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut.
Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses
permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk
memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik
tidak perlu diketahui.
Dalam menyelesaikan
masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing
bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan
kontrol yang fleksibel.
2.3.1.
Konsep Grid Computing
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
ð
Sumber
daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
ð
Sumber
daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber
daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada
node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber
daya berbeda pada Grid.
ð
Sifat
alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
ð
Lingkungan
kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet).
ð
Tiga
hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network
dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan
high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain
yang memerlukan banyak resource komputer.
a)
Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan,
prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola
hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server
aplikasi dan system operasi.
b)
Sumberdaya Aplikasi
Sumberdaya
Aplikasi adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam
software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau
aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat
kompleksitas.
Sebagai contoh, software yang mengambil
pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak
slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada
pihak tertentu pula.
c)
Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung
terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai
satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah
sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang
menjadikan data bisa bermakna. Data biasa berbentuk terstruktur,
semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti
dalam database, sistem file local.
2.3.2.
Prinsip Kerja Grid Computing
Dua prinsip kerja utama grid
computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal
mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.
a)
Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi
dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu
disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi
berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen
sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen
mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
b)
Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya
melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan
untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen.
Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan
bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya
sistem secara keseluruhan.
2.4. Jenis-jenis Grid Computing
Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
1) Gram (Grid Resources
Allocation & Management)
Komponen
ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam
sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada
seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari
inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses
yang terjadi dalam sistem tersebut.
Juga
dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada
sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya
tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
2) RFT/GridFTP (Reliable File
Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen
ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua
simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara
efisien.
Hal
ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada
kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga
seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak
selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3) MDS (Monitoring and Discovery
Service)
Komponen
ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar
dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery
dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta
karakteristiknya.
4) GSI (Grid Security
Infrastructure)
Komponen
ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen
ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan
menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi
grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi
tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang
telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan
autorisasi.
2.5. Cara Kerja Grid Computing
Menurut
tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1)
Sistem
tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada
dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada
dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat
dikatakan komputasi grid.
2)
Sistem
tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut
pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari
kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk
mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar.
3)
Sistem
tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial
quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari
komputasi grid tersebut.
Kemudian hal yang tidak boleh
dilupakan adalah mengenai keberadaan dari elemen-elemen dari grid computing,
elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid computing. Elemen grid computing
adalah berikut :
ð Hardware
ð Software
ð Brainware
2.6.
Kelebihan Dan Kekurangan Grid Computing
2.6.1.
Kelebihan
a) Grid computing menjanjikan
peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya
infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan peningkatan
produktivitas kerja perusahaan.
b) Grid computing bisa memberi
penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun operating cost–nya.
2.6.2.
Kekurangan
a) Manajemen institusi yang
terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang
dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih
besar bagi masyarakat luas.
b) Masih sedikitnya Sumber Daya
Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing. Contonhya kurangnya
pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai
manfaat dari grid computing itu sendiri.
2.7.
CONTOH GRID COMPUTING
a) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia,
dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.
b) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi
grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
c) Computer-Aided Drug Discovery
(CADD)
Komputasi grid digunakan untuk membantu
penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML)
di University of North Carolina (UNC).
d) Big Science
Data grid dan komputasi grid
digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang disponsori oleh pemerintah
Contohnya terdapat di DEISA.
e) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun
infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran informasi dibidang
pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
f) Visualization
Komputasi grid digunakan untuk
membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
g) Microprocessor design
Komputasi grid membantu untuk
mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan design center untuk
membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada diMicroprocessor Design Group
at IBM Austin.
BAB III
CLOUD
COMPUTING
3.1.
Definisi Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu model
penyediaan sumber daya komputasi atau teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) yang memungkinkan pelanggan dapat "menyewa dan menggunakan” sumber daya sesuai kebutuhannya (on-demand) berbasis
internet (NIST).Istilah cloud mengacu pada ilustrasi Internet pada kebanyakan buku teks book
bidang IT yang menggambarkan remote environment dan
penyembunyian kompleksitas.
Tujuan dari penyembunyian kekompleksan adalah
untuk
memudahkan pemberian layanan terhadap jaringan resource komputer yang dapat dipesan, dilepas dan dikonfigurasi dengan mudah dan cepat serta untuk meminimumkan intervensi pengelola ISP. Dengan adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan
ataupun organisasi IT dalam memandang investasi teknologi komunikasi informasi.
"Investasi untuk modal kapital berubah menjadi biaya operasional dengan besaran yang lebih
efisien akibat adanya cloud computing,dan Ini membuat para pengguna (user) bebas berkreasi dan tidak perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage, sampai ke aplikasi
desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual.
3.2.
Karakteristik Cloud Computing
Cloud computing adalah penggabungan antara pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan).
Namun menurut kutipan IEEE (2008) Internet Computing (Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi.secara permanen tersimpan pada server
di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client termasuk di
dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook,
komputer tembok,
handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain).
Lima kriteria dari
karakteristik esensial yang ada pada cloud computing yaitu:
1)
On-demand self-service
Pengguna
dapat mengakses kedalam website atau webservice untuk memperoleh sumber daya komputasi tambahan sesuai dengan permintaan yang
dapat dilakukan dimana saja tanpa harus meminta atau berhadapan langsung
dengan penyedia sumber daya.
2) Broad network access
Karena cloud computing
berbasis web, kita dapat mengakses
layanan cloud
computing dari semua perangkat yang terhubung ke internet.
3) Resource pooling
Pada cloud computing
pengguna diberikan hak akses untuk menggunakan
sumber daya komputasi yang saling berbagi dengan pengguna lainnya. Sumber
daya komputasi
ini
juga dapat dialokasikan secara dinamis dan dapat diakses
dimana saja.
4) Rapid elasticity
Cloud computing memungkinkan pembagian sumber daya kepada pengguna secara cepat dan elastis agar pengguna dapat menyesuaikannya
sesuai dengan kebutuhan.
5) Measured service
Cloud computing menyediakan layanan monitoring dan recording otomatis dari
sumber daya yang digunakan, dan memungkinkan pengguna untuk mengukur biaya yang dikeluarkan dari sumber daya yang digunakan.
Cloud computing dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu :
a) Public cloud Sesuai dengan
namanya, public cloud adalah penerapan cloud computing untuk
umum (publik).
Gambar Topologi Public Cloud
b) Private cloud Bertolak belakang dengan public cloud yang digunakan untuk umum, private cloud digunakan secara
pribadi (private) oleh perusahaan atau
pengguna tertentu.
Gambar Private Cloud
c) Hybrid cloud adalah penggabungan pemanfaatan public cloud dan private cloud
oleh pengguna. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan dapat menempatkan email
mereka
di public cloud sekaligus di
private cloud.
Gambar Hybrid cloud
d) Community Cloud
Merupakan
layanan cloud computing yang dibangun secara ekslusif untuk komunitas
tertentu yang konsumennya berasal dari pribadi atau perusahaan yang memiliki pandangan yang sama dalam
beberapa hal
seperti tujuan, keamanan dan kebutuhan.
Konsep dari community cloud sama dengan private cloud dimana
hanya pengguna yang telah diregistrasikan dalam cloud ini yang dapat mengkasesnya.
Gambar Community Cloud
3.3.
Konsep dan Prinsip kerja cloud computing
konsep
dasar dalam Cloud computing, yaitu :
1)
Infrastructure
as a Service (IaaS)
Merupakan konsep dasar yang pertama kali muncul, implementasi IaaS
ini banyak dilakukan pada
penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses Internet,
layanan Disaster Recovery Center
dan lain-lain.
2)
Platform as a Service (PaaS)
Konsep dasar dari PaaS ini tidak jauh berbeda dengan IaaS. Perbedaannya hanya terletak pada
penggunaannya saja, PaaS digunakan pada operating
system dan infrastruktur pendukungnya. Contohnya adalah layanan dari situs
force.com serta layanan dari para
vendor server.
3)
Software
as a Service (SaaS)
Merupakan konsep dasar cloud
computing yang paling tebaru dan lebih unggul
dari konsep dasar pendahulunya
(IaaS dan PaaS), karena didukung
dengan software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Contoh realnya adalah
salesforce.Com, Service-Now.Com,
Google Apps dan lain-lain.
Secara universal
cloud computing memiliki karakteristik yang
tidak jauh berbeda dengan
ketiga
teknologi pendahulunya, yaitu :
a) Grid Computing
merupakan
metode komputasi dimana sebuah komputer raksasa virtual yang terdiri dari beberapa komputer yang bekerja secara bersamaan melakukan komputasi. Contohnya
ada pada jaringan peer-to-peer atau SETI@home.
b) Utility Computing merupakan konsep
komputasi dimana para client hanya
membayar apa
yang mereka pakai. Contohnya seperti sistem penggunaan listrik
dari PLN.
c) Autonomic Computing :
konsep dimana komputer beserta perangkat
komputasinya memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri atau yang
lebih dikenal dengan sebutan self-management. Contohnya
ada pada penggunaan harddisk
server yang akan penuh dengan data.
3.4.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Sistem cloud computing
masih banyak memiliki kendala dan masalah
dalam hal perancangan dan implementasi.
Berikut sedikit ulasan mengenai
kelebihan dan kekurangan cloud computing.
3.4.1.
Kelebihan dari cloud computing
a) Menghemat biaya dan lebih efisien dikarenakan menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah perusahaan.
b) Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
c) Meningkatkan performa dari komputer.
d) Dapat mengakses informasi dimanapun mereka
berada asalkan masih terhubung pada internet.
e) Maintenance mudah dilakukan.
f) Mudah untuk dikembangkan.
g) Media penyimpanan yang dinamis.
h) Tidak perlu mengadakan training untuk pegawai dalam menggunakan aplikasi
cloud computing tersebut.
3.4.2.
Kekurangan dari cloud computing
a) Cloud computing membutuhkan koneksi internet secara konstan.
b) Membutuhkan koneksi internet yang cepat
dibandingkan koneksi dial-up.
c) Data
yang disimpan pada cloud computing tidak sepenuhnya aman
karena
mungkin saja seseorang yang tidak sah dapat mengakses data pengguna.
d)
Bila terjadi kerusakan
atau hilang data pada cloud computing, maka semua data pengguna yang tersimpan pada cloud juga akan hilang
3.5.
Komponen
Cloud Komputing
Enam (6) komponen penting dari Cloud Computing, yaitu : Cloud Clients, Cloud Services,
Cloud Application,
Cloud Platform, Cloud Storage,
dan Cloud Infrastructure.
Keunggulan yang dimiliki oleh cloud
computing yaitu
: harganya
yang murah, ramah lingkungan, dan lain-lain.
Karena keunggulannya ini cloud computing banyak digunakan
sebagai konsep dasar oleh teknologi-teknologi masa kini, seperti
VBLOCK INFRASTRUCTURE
PACKAGE,
IBM VMCONTROL, dan WINDOWS AZURE. Namun dibalik keunggulannya ini ada kendala-kendala yang
sering terjadi
pada Cloud computing adalah service level, privacy, Compliance, data
ownership, data mobility.
3.6.
Prinsip Kerja Distributed Computing
Perbedanan Grid computing dan Cloud Computing
(Best Practice : EGEE Grid vs Amazon Cloud)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Cloud computing dan grid
computing adalah dua buah kata yang bagi sebagian orang mungkin sudah
biasa dan sebagiannya lagi mungkin masih membingungkan, karena komputasi awan
dan komputasi grid melibatkan infrastruktur jaringan komputer besar. Komputasi
awan dan grid adalah sebuah konsep baru dibandingkan dengan solusi sebuah
komputasi yang besar pada sebuah organisasi atau perusahaan.
Kedua konsep ini telah dikembangkan untuk
tujuan komputasi terdistribusi (distributed computing), yaitu sebuah
komputasi dari elemen-elemen dan juga cakupan area yang luas.Ide awal komputasi grid dimulai
dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer
terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem
terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat.
Kemudian berkembang lagi menjadi
parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan
memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Pengantar Cloud dan grid Computing ini diharapkan bisa memberikan gambaran awal
bagi Anda yang belum memahami mengenai Cloud dan grid Computing. Setelah Anda paham mengenai karakteristik, jenis layanan,
dan
deployment model dari cloud dan grid computing ini, Anda bisa
mulai untuk mendalami sesuai dengan ketertarikan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
~
Ian Foster
dan C.
Kesselman, 2004. The
Grid : Blueprint for a Future Computing
Infrastructure. Morgan Kaufmann
Publishers
~
MANUEL C. PEITSCH, “Grid Computing in Drug Discovery”, Proceedings of the Sixth IEEE International Symposium on Cluster Computing and the Grid, May 2006.
~
Joshy Joseph and Craig Fellenstein, 2003. Grid Computing. Prentice Hall.
yuhuu...bermanfaat min
BalasHapusPengungkit stainless steel